Polres Purbalingga – Polda Jateng | Personel di Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polres Purbalingga Aipda Agus Miswanto memiliki kepedulian terhadap bidang kemasyarakatan dan keagamaan dengan mendirikan pesantren untuk anak-anak.
Setiap sore pulang berdinas, Aipda Agus Miswanto langsung menemui para santri memberikan pelajaran keagamaan. Lokasi pesantren ada di di dekat tempat tinggalnya wilayah Desa Brobrot, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten PurbaIingga.
Usai salat Ashar, dia mulai mengajari anak-anak membaca huruf hijaiyah dan hafalan surat pendek serta doa sehari-hari. Selain itu, pada kesempatan lain juga mengajari anak-anak gerakan salat yang benar.
Setelah anak-anak selesai, giliran ibu-ibu di sekitar rumahnya diajari mengaji hingga menjelang Maghrib. Ibu-ibu diajari membaca menggunakan metode Yanbua, salah satu metode membaca huruf hijaiyah.
Aipda Agus Miswanto saat dikonfirmasi, Sabtu (25/1/225) menyampaikan bahwa aktivitas setelah pulang kerja yaitu mengajar mengaji bagi anak-anak dan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu.
Awalnya ia merintis Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) di sekitar rumahnya. Hal tersebut dilakukan sekitar tahun 2016 dengan jumlah santrinya pada awal berdiri hanya 10 orang.
“Lama-lama jumlah anak-anak yang ikut mengaji bertambah. Tidak hanya itu, ibu-ibu juga berkeinginan ikut belajar mengaji,” ungkapnya.
Pada tahun 2022, karena santrinya semakin banyak orang tua Agus mewakafkan sebidang tanah untuk dibangun musala kecil di samping rumahnya. Pada tahun yang sama Agus juga mendirikan Yayasan dan Pondok Pesantren bernama Daruttaqwa.
“Untuk membangun musala dan ponpes, saya nabung sedikit demi sedikit dari gaji sebagai anggota Polri. Alhamdulillah kami juga mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk Bapak Kapolres Purbalingga,” ungkapnya.
Kegiatan pesantren yang dilakukan saat ini semakin berkembang. Santri yang belajar mengaji tidak hanya dari lingkungan sekitar saja. Namun ada santri yang berasal dari luar desa ikut mengaji di pondok pesantren.
“Untuk saat ini saya memiliki santri sebanyak 50 orang. Sebagian dari mereka ada yang merupakan anak yatim piatu juga,” katanya.
Menurut Agus mengajarkan ilmu agama adalah bagian dari pengabdian kepada bangsa, negara dan agama. Tugas sebagai anggota Polri menurutnya sejalan dengan hal tersebut.
Tidak hanya mengajar pesantren, Aipda agus juga kerap diundang untuk mengisi ceramah agama di berbagai wilayah kabupaten Purbalingga.
“Saya berusaha membagi waktu agar tugas kedinasan sebagai anggota Polri tetap berjalan dan kegiatan mengajar mengaji di pesantren juga tetap berjalan,” ucapnya.
Agus mengaku ia memperoleh ilmu agama setelah belajar dari beberapa ulama. Salah satunya yaitu KH Khayatul Makki dari Mantrianom Banjarnegara.
(Humas Polres Purbalingga)