Sosok Bripka Kuwat, Polisi dari Kebumen,  Layani Cukur Rambut ODGJ

Avatar photo
{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Polda Jateng | Di balik tugas sebagai anggota Polri, Bripka Warokhmat Kuwat, Sejak tahun 2020, sosok Bhabinkamtibmas dari Polsek Kebumen Polres Kebumen ini secara sukarela memangkas rambut, tak hanya untuk warga biasa, tetapi terutama untuk para penyandang gangguan kejiwaan (ODGJ) di wilayah binaannya.

Inisiatif itu berawal dari masa pandemi Covid-19. Saat itu, banyak aktivitas masyarakat dibatasi, termasuk layanan potong rambut yang nyaris lumpuh akibat ketakutan tertular virus. Warga, termasuk anak-anak sekolah dan ODGJ, kesulitan mendapatkan layanan potong rambut. Situasi ini mengetuk hati Bripka Warokhmat untuk bertindak.

“Saya mulai memotong rambut sejak masa pandemi. Awalnya karena banyak tukang pangkas rambut tutup, sementara rambut warga, termasuk anak sekolah dan ODGJ, sudah panjang. Saya ingin membantu, meski hanya lewat jasa potong rambut gratis,” tutur Bripka Warokhmat. Minggu (27/4/2025).

Namun, Bripka Warokhmat menjadikan ODGJ sebagai prioritas. Sebab, tak semua tukang cukur bersedia menangani mereka, mengingat dibutuhkan kesabaran, ketelatenan, dan keikhlasan ekstra untuk berinteraksi dengan berbagai karakteristik ODGJ.

Dalam aksinya, Bripka Warokhmat tidak sendirian. Ia rutin melakukan sambang desa, berkoordinasi dengan puskesmas, dan menggandeng tokoh masyarakat untuk menemukan ODGJ yang membutuhkan bantuan. Setiap kali patroli, ia selalu membawa perlengkapan cukur di dalam tas dinasnya.

Baru-baru ini, ia membantu MI (53), seorang ODGJ asal Desa Jatipurus, Kecamatan Poncowarno. Dengan sabar, Bripka Warokhmat memotong rambut dan merapikan kumis MI tanpa raut enggan.

Tak hanya itu, ia juga berhasil memotong rambut seorang nenek yang sudah 10 tahun tidak mau disentuh gunting. Berkat pendekatan humanis, sang nenek akhirnya bersedia, atas permintaan keluarganya. Selain itu, Bripka Warokhmat juga membantu memangkas rambut 3 ODGJ laki-laki, 10 siswa SD, 3 siswa SMP, dan 3 orang tokoh masyarakat, dan semuanya itu tanpa di pungut biaya.

“Saya senang, rasanya luar biasa bisa membantu ODGJ yang kadang keluarganya sendiri kesulitan mengurus mereka. Saya ingin terus berkontribusi, terutama untuk mereka yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat,” ungkapnya.

Ke depan, Bripka Warokhmat berharap bisa meningkatkan pelayanannya dengan membeli alat potong rambut bertenaga baterai, karena alat yang dimilikinya saat ini masih menggunakan kabel dan kurang efektif untuk digunakan di lapangan.

Aksi Bripka Warokhmat mendapatkan apresiasi dari Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri yang menyatakan rasa bangga atas dedikasi anggotanya.

“Kami butuh dekat dengan masyarakat. Saya selalu berpesan kepada seluruh personel Polres Kebumen untuk menebarkan kebaikan. Apa yang dilakukan Bripka Warokhmat adalah salah satu contoh pengabdian seorang Bhayangkara sejati,” ungkap Kapolres.